You are currently viewing Integrasi Layanan Primer, Dinkes Ngawi Dorong Transformasi Kesehatan

Integrasi Layanan Primer, Dinkes Ngawi Dorong Transformasi Kesehatan

Ngawi, Nenemonews (Jatim) – Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tengah bersiap menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini selaras dengan digenjotnya sektor kesehatan melalui Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer atau Integrasi Layanan Primer (ILP) di Kabupaten Ngawi.

ILP merupakan inovasi dibidang kesehatan yang menjadi salah satu dari enam pilar utama reformasi kesehatan di Indonesia. Reformasi kesehatan ini berfokus pada pelayanan berbasis siklus hidup, mulai dari janin hingga lanjut usia. Langkah ini melibatkan perluasan jaringan layanan kesehatan hingga tingkat kelurahan, desa, bahkan dusun, serta memperkuat pemantauan kesehatan wilayah melalui teknologi digital.

Kepala Dinas Kesehatan Ngawi Yudono mengatakan, pihaknya terus berupaya menjalankan amanat tranformasi kesehatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) yang mendasar pada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2015 Tahun 2023 .

“Transformasi sudah berjalan, termasuk integrasi layanan primer (ILP). Meliputi transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, serta SDM kesehatan,” ungkapnya

Yudono menjelaskan ILP bertujuan untuk menghadirkan layanan kesehatan komprehensif dan berkelanjutan melalui tiga pendekatan utama. Mengenai pendekatan siklus hidup, Perluasan Jejaring Pelayanan hingga Tingkat Desa/Kelurahan, Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) yang Terhubung Digital.

“ILP juga memetakan kesehatan masyarakat, baik penyakit menular maupun tidak menular agar penyelesaiannya lebih komprehensif,’’ imbuhnya.

Terpisah, Pjs Bupati Ngawi Tiat Surtiati Suwardi mengungkapkan, hal itu dapat dicapai dengan adanya kerja sama antar pemangku kepentingan.

“Tidak hanya pemerintah, tapi juga swasta dan masyarakat sesuai tema Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2024, yakni Bergerak Bersama, Sehat Bersama,’’ ujar Tiat usai upacara peringatan HKN di halaman Pendapa Wedya Graha, Selasa (12/11/2024).

Tiat menerangkan, sudah seharusnya pelayanan kesehatan terpadu mulai dari tingkat paling bawah hinga ke atasnya. Hal itu dimaksudkan agar segera tertangani jika ada warga yang terpapar penyakit.

“Bukan hanya kuratif yang berfokus pada pengobatan. Namun juga promosi dan preventif untuk mencegah masyarakat terserang penyakit. Kita harus sama-sama bergerak untuk masyarakat sehat,’’ ujarnya. (Yan)

Loading