Ngawi, Nenemonews – Kabupaten Ngawi, Jawa Timur bersiap untuk menjadi wilayah Geopark Nasional. Saat ini, Pemkab Ngawi telah memulai memetakan kawasan wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman hayati dan berpotensi masuk kategori warisan bumi.
Badan Perencanaan Pembangunan daerah (BAPPEDA) Kabupaten Ngawi melalui Bidang Perekonomian telah menyusun kajian untuk diusulkan ke Geopark Kabupaten Ngawi. Dengan menggandeng kampus UPN Veteran Yogyakarta fakultas Teknologi mineral jurusan Teknik Geologi melalui pusat studi Geopark dan Geoheritage ( PSGG )Tim melakukan penelitian di berbagai wilayah di Kabupaten Ngawi.
“Sat ini kita baru dalam tahap awalnya yaitu identifikasi potensi warisan bumi atau geologinya. Saat ini tim UPN sudah turun bersama dengan Tim riset dari Yogyakarta yaitu Fakultas Teknologi Mineral dan Teknik Geologi Pusat Studi Geopark dan Heritage sudah survei dilapangan,” kata Perencana Ahli Muda Bappeda Ngawi Hengky Pudjisuryanto saat dikonfirmasi, Senin (18/11/2024).
Untuk penentuan Geoset minimal diperlukan 15 geoset atau titik geologinya. Tim melakukan survey dimulai dari utara ke barat yakni Waduk Sangiran, Waduk Pondok, Tawun, Desa Kerek, Beteng Pendem, pertemuan Bengawan Solo dan Bengawan Madiun, Trinil, Sonde, Pandean Karanganyar kemudian sisi atas Cekok Mondol, Sumber Nogo, Air Terjun Serambang, Air Terjun Pengantin, Air Terjun Suwono, Teleng, Jamus, Sumber Lanang, Sumber Koso, Warak.
“Setelah Geoset nanti 15 sampai 20 titik kita buat kompilasinya di peta Geologi untuk tahun depan kita ada usulan untuk pembuatan Geoheritage jadi memang sebelum Geopark harus Geoheritage dulu,” Imbuhnya.
Hengky menambahkan, dari hasil sementara survey itu, Kabupaten Ngawi sebetulnya memiliki potensi kekayaan warisan bumi yang luar biasa. Misalnya berupa batuan kerek yang ada di Kecamatan Ngawi.
“Kabupaten Ngawi sebenarnya punya banyak potensi salah satu tipenya ada di Desa Kerek berupa formasi batuan Kerek dan sudah terdokumentasi secara internasional ada juga Trinil yang berada di formasi Kabuh dan Pucangan serta Sonde ” ungkap Hengky.
Terpisah, Kabid Perekonomian BAPPEDA Ita Marita mengungkapkan, Jika Geoheritage Kabupaten Ngawi lolos verifikasi maka Kementerian ESDM akan mengesahkan penetapan Geoheritage Kabupaten. Setelah di sahkan tahapan berikutnya menuju ke Cultural dan Keanekaragaman hayatinya.
“Semoga kedepannya Kabupaten Ngawi bisa melaju ke tahapan-tahapan selanjutnya sehingga Geopark Kabupaten Ngawi bisa lebih mendunia dengan keanekaragaman Geologi, Cultural dan Keanekaragaman Hayatinya,” harapnya.
Geopark atau biasa disebut Taman Bumi ialah bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dan perlindungan terhadap warisan-warisan bumi. Hal itu dimaksudkan agar nantinya, jika kawasan Geopark disahkan dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan menaikkan taraf hidup masyarakat secara ekonomi disekitar kawasan Geoheritage. (Yan)