Nenemonews – Ridwan kamil siapa yang tidak mengenal dengan sosok mantan gubernur jawa barat periode 2018-2023, beliau memiliki dedikasi tinggi dalam kepemimpinan Jawa Barat, selain sebagai Gubernur beliau juga mantan Walikota Bandung. Kepiawaian dan kepemimpinan sangat dibuktikan dengan banyak program yang berhasil, salah satunya adalah inovasi program Platform pengaduan masyarakat Jawa Barat, Jabar Quick Response (JQR), memberikan solusi dan bantuan pertama dalam situasi darurat dan kemanusiaan. JQR memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam menentukan solusi untuk kemajuan wilayahnya dan memberikan bantuan dalam situasi darurat. Komunikasi dengan JQR dapat dilakukan melalui telepon dan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.
Ridwan kamil salah satu pimpinan yang sangat aktif dalam media sosial, dan ini membuktikan bagaimana dia menjadi kan medsos sebagai wadah untuk lebih mengenal dan dekat dengan masyarakat. Perlu diketahui beliau memiliki jumlah pengikut instagram sebanyak 21,9Juta, ini menjadikan dia cukup dikenal baik dikalangan anak muda maupun di kalangan politikus. Sangat tidak mungkin strategi pimpinan ini menjadikan kiblat bagi para politikus lainnya yang berkecimpung dalam kekuasaan pemerintah.
Jawa barat ternyata bukan satu-satunya yang menjadikan ridwan kamil dalam berpolitik, dengan gebrakan terbaru dia meyakini khalayak masyarakat untuk mampu bersaing di kancah politik khususnya persaingan dalam pemilihan gubernur Jakarta. Namun apakah cukup bagi ridwan kamil untuk dapat meyakinkan pemilih jakarta terhadap keberhasilan dalam kepemimpinannya?
Kang Emil sapaan yang akrab baginya merupakan salah satu pimpinan yang memiliki gaya kepemimpinan transformatif, yang tergambar dari cara komunikasinya secara interaksional melalui silaturahmi di tengah rakyat, komunikasi sederhana ini dapat mengaplikasikan menjadikan penyebab kepemimpinan transformatif banyak mendapat dukungan publik seperti fenomena “blusukan”. Kegiatan ini sangat populer untuk dapat membantu mempersempit kesenjangan antara pemimpin dan rakyat sehingga kerangka demokrasi sangat relevan dan selaras dengan pemerintahan demokaratis (somerville).
Menurut burn kepemimpinan transformasional hakekatnya menekankan pada pemimpin yang dapat memberikan motivasi pada bawahannya agar bertanggung jawab, pemimpin transformasioanal harus dapat mengkomunikasi dan menjabarkan visi misi organisasi serta bawahan harus menerima dan mengakui kredibilitas pemimpinnya. Gaya kepemimpinan ini yang dilakukan dengan komunikasi yang terbuka sangat ampuh untuk menumbuhkan kepercayaan publik, kecakapan komunikasi politik, pengetahuan dan kepentingan politik bagi masyarakatnya.
Ridwan kamil, jelas memiliki semua kualitas pimpinan yang sudah terpercaya dengan keberhasilan- keberhasilan yang pernah di lakukan. Namun, juga jangan menutup mata bahwa arus politik dan kepemimpinan juga berputar, yang bisa saja berubah sewaktu-waktu. Selayaknya masyarakat harus dapat mengawasi dan mengontrol kepemimpinan dalam mewujudkan kebersamaan dan kesejahteraan. Ferina Romadhona)