BANDARLAMPUNG, Nenemonews – Program Studi Magister Teknik Informatika Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Focus Group Discussion (FGD) Peninjauan Kurikulum secara hybrid (daring dan luring) pada Jumat (6/1/23).
FGD menghadirkan Narasumber Dr. Ir. Ford Lumban Gaol, S.Si., M.Kom (Ketua Program Doktor Ilmu Komputer Universitas Bina Nusantara) secara daring melalui platform virtual meeting. Hadir secara langsung di Aula Pascasarjana Gedung Hj. Yoenidar Karim Wakil Rektor 1 Bidang Akademik RZ Abdul Aziz, S.T., M.T., Ph.D.; Dekan Fakultas Ilmu Komputer Dr. Sutedi, S.Kom., M.T.I.; dan Ketua Prodi Magister Teknik Informatika Joko Triloka, S. Kom., M.T., Ph.D.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor 1 mengatakan kurikulum sangat penting dalam pengembangan ilmu dan prodi. ”Kalau kita bicara kurikulum dengan level S2 profilnya memang agak jauh ketika kita membandingkan dengan S1,” ungkap dia seperti dilansir dalam http://darmajaya.ac.id
Menurut dia, Prodi MTI IIB Darmajaya mencoba untuk menyusun kurikulum yang lebih baik, mengingat perubahan zaman dan perubahan Ilmu pengetahuan sangat cepat.
“Orang sekarang menggunakan berbagai macam aplikasi yang telah banyak dikembangkan. Seperti aplikasi AI yang telah digunakan dalam berbagai bidang. Untuk itu kita tidak berdiam diri dan akan mengembangkan terus kurikulum,” ucapnya.
Abdul Aziz berharap agar semua pihak dapat memberikan masukan dalam pengembangan kurikulum. “Dengan adanya masukan dari para stakeholder akan membuat kurikulum sesuai dengan perkembangan zaman dan pasar kerja,” ujarnya.
Sementara itu, narasumber Dr. Ford Lumban Gaol mengatakan prodi ini harus sangat baik dan lebih baik lagi. Menurut dia, yang paling utama dilihat adalah bagaimana feedback dari pengguna lulusan. “Program S2 itu adalah program singkat tidak sama dengan S1 atau S3. Karena ada yang dapat diselesaikan dalam tiga semester,” ungkapnya.
Bang Ford–biasa dia disapa–menerangkan bahwa untuk konsentrasi keilmuan Teknik Informatika kini harus dapat mengikuti dalam konteks Xinformatics yang meliputi Data Science, Semantic eScience dan Data Frameworks. “Perkuliahan juga dapat mulai dapat berkolaborasi dengan Prodi Magister lainnya dalam satu kampus. Seperti yang dilakukan di Binus antara Magister Ilmu Komunikasi dengan Magister Teknik Informatika,” katanya.
Salah satu pengguna alumni Prodi MTI, Suparji, perwakilan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung Suparji mengatakan alumni Prodi MTI memiliki kemampuan dalam menganalisis dan menggabungkan beberapa metode dalam computer science. Sehingga, alumni Prodi MTI dapat mengambil keputusan dalam penyelesaian masalah di BMKG. “Alumni IIB Darmajaya di BMKG sangat membantu, khususnya dalam studi kasus dan prakiraan cuaca,” ungkapnya.
Sementara, alumni Prodi MTI, Aristi, S. Kom., MTI., mengungkapkan bahwa Artificial Intelligence (AI) sudah sangat pesat perkembangannya terutama dalam mendukung riset. “Sehingga, hal ini menjadi poin penting bagi pengembangan kurikulum Prodi MTI IIB Darmajaya,” ucapnya. (**)