BANDARLAMPUNG Nenemonews – Program Studi (Prodi) Teknik Informatika Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Seminar Metaverse dan Blockchain dalam Dunia Pendidikan, Pemerintahan, Game, & Cryptocurrencies di Aula Lantai III Rektorat Gedung Alfian Husin pada Kamis, (6/10/22).
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan Kerjasama di Bidang Metaverse, Virtual Reality, Augmented Reality dan Artificial Intelligence pada Pendidikan dan Penelitian dengan PT Aruvana Virtual Semesta.
Penandatanganan dilakukan Rektor IIB Darmajaya Dr. Ir. H. Firmansyah YA, M.B.A., M.Sc. dan Ketua Program Studi Teknik Informatika Dr. Chairani, S.Kom., M.Eng dengan CEO PT. Aruvana Virtual Semesta, Indra Haryadi, S.Kom yang dihadiri juga oleh Dekan Fakultas Ilmu Komputer Dr. Sutedi, S.Kom., M.T.I.
Sebelumnya juga Ir. Noor Akhmad Setiawan, S.T., M.T., Ph.D., IPM memaparkan mengenai Metaverse dan Blockchain kepada ratusan mahasiswa dan pelajar SMA/SMK di Provinsi Lampung.
Dalam sambutannya, Rektor IIB Darmajaya, Dr. Ir. H. Firmansyah YA, M.B.A., M.Sc., mengatakan perubahan sangat cepat. “Kita sebagai mahasiswa dan dosen juga harus bisa beradaptasi dengan perubahan. Covid juga menjadikan akselerasi menjadi cepat dengan adanya Metaverse,” ungkapnya.
Menurut dia, untuk mengikuti perkembangan teknologi ini juga harus terus belajar. “Untuk bisa memahami ini juga kita harus belajar. Banyak mahasiswa yang sudah mengikuti perkembangan teknologi ini dengan main cryptocurrencies atau bitcoin. Ada yang untung bahkan ada yang juga rugi hingga uang SPP digunakan untuk main bitcoin,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, lanjut dia, agar dapat memahami dengan baik teknologi untuk hal yang positif. “Jangan digunakan teknologi untuk merusak bahkan merugikan orang lain. Karena teknologi berkembang untuk membantu aktivitas pekerjaan,” imbuhnya.
Sementara, Noor Akhmad Setiawan mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan besar seperti IBM sekarang telah (switch) merubah dengan teknologi blockchain. “Sedangkan cryptocurrency (mata uang kripto) merupakan aplikasi paling awal dari teknologi blockchain. Bitcoin merupakan implementasi pertama dari teknologi blockchain,” ungkapnya.
Menurut dia, blockchain itu adalah teknologinya sedangkan cryptocurrency adalah sebagian kecil dari implementasinya. “Teknologi blockchain berperan dalam data pribadi dan keamanannya di Metaverse. Saat ini juga Metaverse sedang dibuat oleh Dikti bagaimana kalian dapat kuliah dimana saja dengan teknologi Blockchain tetapi hanya di dunia Metaverse,” ujarnya.
Wawan –biasa dia disapa – fungsi blockchain yang utamanya yakni autentication, cryptocurrency, dan transaction. “Saat ini masih belum ada yang namanya metaverse yang diharapkan karena metaverse adalah dunia baru yang beyond dari real world, harusnya metaverse seperti internet siapapun bisa join dan siapapun bisa keluar. Metaverse dan blockchain merupakan internet versi 3,” bebernya.
Indra Haryadi menambahkan bahwa sebenaranya lebih secure di dunia metaverse. “Keamanan dari sistem apapun merupakan dari personnya,” ungkapnya.
Menurutnya, talent di metaverse saat ini masih minim. “Kesempatan untuk para mahasiswa/i di bidang IT menjadi salah satu talent dengan kesempatan yang terbuka,” imbuhnya.
Ia mengajak para mahasiswa/i untuk melakukan aksi setelah seminar Metaverse dan Blockchain. “Apapun yang saya katakan hari ini tidak akan berguna kecuali kalian action,” tuturnya.
Terpisah, Ketua Prodi Teknik Informatika IIB Darmajaya, Dr. Chairani, S.Kom., M.Eng., mengatakan bahwa salah satu bentuk kerjasama antara Prodi Teknik Informatika dan PT. Aruvana Virtual Semesta adanya kolaborasi dalam pembelajaran untuk membuat platform Metaverse yang dapat dikerjakan oleh dosen dan mahasiswa. “Rencana pengembangan platform Metaverse ini akan mulai dikerjakan pada semester Ganjil 2022/2023 ini dan harapannya bisa langsung terealisasi di akhir semester,” ungkapnya. (**)