Ngawi, Nenemonews – Beredar informasi study tour SMAN 2 Ngawi ada kaitan Sumbangan Partisipasi Masyarakat (SPM) ditanggapi pihak sekolah. Kegiatan siswa study tour berbeda dengan pengelolaan SPM Komite SMAN 2 Ngawi.
Adanya informasi yang beredar dari pesan singkat WhatsApp, bahwa siswa-siswi yang akan mengikuti study tour ke Pulau Dewata harus melunasi Sumbangan Partisipasi Masyarakat (SPM), pihak sekolah menanggapi hal itu tidak benar.
Melalui Kepala Sekolah SMAN 2 Ngawi Makmun Fatoni menyampaikan, tidak pernah mengaitkan SPM Komite dengan kegiatan study tour siswa. Kegiatan siswa berbeda dengan SPM.
“Informasi yang beredar itu tidak benar, Saya tidak pernah mewajibkan pelunasan SPM berkaitan dengan kegiatan study tour siswa. Study tour dikelola OSIS untuk literasi pembelajaran dan refreshing siswa atas permintaan siswa”, terang Makmun Fatoni.(2/5/2024)
SPM Komite juga diperlukan sekolah untuk kegiatan para siswa, namun tidak juga dikaitkan dengan study tour. Makmun Fatoni juga menyebut semua kegiatan sebenarnya merujuk pada peningkatan prestasi anak-anak didik SMAN 2 Ngawi.
“Saya sudah mewanti-wanti kepada OSIS kegiatan study tour harus disiapkan secara matang dan tidak mengaitkan dengan SPM. Walaupun SPM Komite dan kegiatan OSIS dengan study tour merujuk pada peningkatan prestasi siswa-siswi SMAN 2 Ngawi”, tandasnya.
Ditambahkan Makmun Fatoni, “tahun ini siswa-siswi SMAN 2 Ngawi secara kuantitas menorehkan jumlah tertinggi secabdin dengan 64 siswa yang diterima di perguruan tinggi dengan SNBP”. (Yan)
