BANDAR LAMPUNG, Nenemonews – Mendidik anak artinya kita memprogram sejak awal atau sebelum menikah, masa kehamilan, dan masa anak-anak sampai dengan usia dua tahun (golden age).
Hal itu dikatakan H. Sumitro, S.E., A.K., M.M., C.A., CFr.A., QIA, saat Workshop Pendidikan “Sharing Tips dan Trik Mendidik Anak Jadi Cerdas dan Istimewa”, yang digelar di Aula Lantai 3 Gedung Alfian Husin, Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Sabtu (23/12/23).
“Terutama masa pendidikan sampai dengan anak-anak masuk dunia rumah tangga. Kita harus tahu kondisi yang ada pada diri anak kita. Sehingga, dalam mendidik anak, program harus disesuaikan dengan kemampuan anak itu sendiri agar anak menjadi cerdas dan istimewa,” kata Sumitro.
Menceritakan apa yang dia lakukan bersama istrinya dalam mendidik anak, Sumitro juga meminta agar orangtua harus bertanggung jawab kepada anak-anaknya. “Mengantarkan mereka ke pintu gerbang kesuksesan dan kebahagiaan dunia dan akhirat,” kata ayah dua anak ini.
Tenaga Ahli Wali Kota Bandarlampung Bidang Keuangan dan Pembangunan ini juga meyakinkan orangtua, bahwa kejadian yang ada pada diri kita dan lingkungan atau alam bukan suatu yang kebetulan. “Tetapi haqul yakin karena kehendak Allah semata. Pertanyaannya, apakah perilaku kita sudah sejalan dengan aturan Allah dan Rasul-Nya. Jika jawabnya, Ya, InshaAllah kita akan melihat bahwa Allah itu memang Maha segalanya,” kata dia.
Dalam Workshop Pendidikan itu, hadir memberikan sambutan mantan Rektor IIB Darmajaya yang kini menjabat Sekretaris Yayasan Alfian Husin, Dr. Ir. H. Firmansyah Y. Alfian, MBA., M.Sc., Penjabat Rektor IIB Darmajaya Dr. RZ. Abdul Aziz, S.T., M.T.; Wakil Rektor 3 Muprihan Thaib, S.Sos., M.M., dan Bendahara Yayasan Ronny Nazar, S.E., M.M. Hadir pula ratusan karyawan dan dosen di lingkungan IIB Darmajaya.
Pada kesempatan itu pula, mantan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung ini mengatakan orangtua juga harus memiliki basis sebagai penyiapan SDM yang kompetitif, untuk menghasilkan generasi yang kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif, mandiri, semangat, usaha keras, dan memiliki talenta serta berkarakter.
“Keterlibatan orangtua dalam mendidik anak harus dengan hati bukan emosi. Selain itu, harus dengan sabar dan keteladanan dengan cara mengajak bukan menyuruh, memberikan sebuah kebiasaan. Kemudian menegakkan aturan serta memberikan pengajaran dan motivasi.
“Sabar kunci utamanya. Dimana, sabar adalah ilmu tertinggi dalam berumah tangga bukan titel S1, S2, S3 atau profesor. Dan sabar itu harus kita siapkan stok-nya, dan stok itu harus tersedia dan tidak ada batasnya,” kata dia.
Sementara, Dr. Ir. Firmansyah Y. Alfian MBA., M.Sc., meminta agar semua karyawan IIB Darmajaya mendengarkan dan mempraktikkan dari apa yang disampaikan Sumitro. “Beliau (Sumitro) adalah orang sukses yang mampu mengantarkan anak-anaknya menjadi mahasiswa Kedokteran Unair termuda dan anaknya lulus sebagai Sarjana Kedokteran dalam usia 19 tahun. Hal ini sangat penting, agar kita bisa mencontoh beliau dalam mendidik dan mengantarkan buah hatinya ke gerbang kesuksesan,” kata Firmansyah. (**)