BANDAR LAMPUNG, Nenemonews – Tenant Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya mendemokan usahanya dalam Demoday dan Business Matching, Senin (16/10/23).
Demoday & Business Matching diikuti tenant P2MW yakni “For Fashion” Inspire Your Outfit In Your Daily Activity, Foppylon_bdl, Spaghetti Tulang Lampung, dan Rocker Technology Innovation serta tenant DSC Burger Geprek, dan Coffe Calma. Setiap perwakilan tenant mendapatkan kesempatan presentasi di hadapan para tamu dan investor.
Kepala UPT Inkubitek, Career Center dan Alumni IIB Darmajaya, Lilla Rahmawati, S.Sos., M.M., mengatakan Demoday dan Business Matching digelar merupakan proses yang sebelumnya telah dijalani tenant P2MW maupun tenant DSC.
“Sebelumnya program Inkubasi dari P2MW merupakan kerjasama dari Kementerian dimulai dari bulan Juli hingga September. Bisnis mereka bertumbuh dari yang sedang berjalan maupun merintis,” kata dia seperti dikutip dari https://darmajaya.ac.id.
Demoday dan Business Matching, lanjut dia, juga merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pendanaan dan peluang bisnis yang lebih besar lagi. “Hari ini demoday merupakan perayaan setelah menjalani inkubasi, pelatihan dan pendampingan bagi tenant P2MW maupun tenant DSC,” tuturnya.
Sementara, Pejabat Sementara (Pjs.) Rektor IIB Darmajaya, RZ Abdul Aziz, S.T., M.T., Ph.D., mengatakan kegiatan Demoday dan Business Matching ini bagian dalam membangkitkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. “Sekarang untuk berwirausaha sangat mudah dengan adanya digitalisasi,” ungkapnya.
Menurut dia, setiap pengusaha ataupun yang ingin berwirausaha telah memanfaatkan dunia digital untuk melakukan penjualan produk maupun jasanya. “Ini membuat cost yang dikeluarkan juga menjadi lebih sedikit dan efektif karena setiap orang saat ini telah menggenggam informasi melalui device smartphone masing-masing,” ujarnya.
RZ Abdul Aziz juga berpesan agar dapat terus melakukan inovasi kepada para wirausaha muda IIB Darmajaya. “Di sini hadir dari Bank Mandiri yang dapat menilai langsung prospek usaha dan bisa jadi dapat menanamkan modalnya untuk berinvestasi. Jadi ketika besar ataupun go public maka harganya akan tinggi dan mendapat keuntungan besar,” kata Abdul Aziz. (**)