Tubaba, Nenemonews – Lahan seluas 30 Hektar aset milik sejumlah warga Tiyuh Mulya Jaya, Tiyuh Mulya Kencana dan Tiyuh Tirta Kencana di Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT), Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) yang berisikan perkebunan karet dan ubi singkong disengketa oleh salah satu pihak.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun awak media di lokasi, seorang pihak pelaku klaim lahan itu bernama Sadam Hussein yang mengaku mendapat kuasa oleh H. Juanda.
Hingga kini belum diketahui secara pasti dasar apa yang menjadi alasan Sadam Husen menyengketakan lahan tersebut. Namun akibat perebutan lahan itu membuat ratusan masyarakat dari 3 Tiyuh meradang.
Mereka geram lantaran pihak Sadam Husen telah melakukan penebangan tanam tumbuh di lahan yang ditanami warga pohon karet dan ubi singkong itu.
Tidak terima lahannya dilakukan pengerusakan, masyarakat berbondong-bondong mendatangi lahan tersebut dengan membawa berbagai jenis senjata tajam untuk mencegah meluasnya penebangan yang dilakukan oleh kawanan Sadam Husen.
Saat dikonfirmasi wartawan dilokasi, Kepala Tiyuh Mulya Jaya, Supriyadi, mengatakan, saat ini tanam tumbuh warga yang telah dilakukan penebangan oleh pihak yang mengklaim lahan tersebut seluas berkisar 1 hektar.
“Luas lahan yang saat ini disengketa sebanyak 30 hektar dan itu lahannya masuk kedalam wilayah Mulya Jaya, untuk yang sudah ditebang ada tiga titik lokasi, jika dikalkulasikan sekitar 1 hektar yang ditebang oleh orang suruhan mereka,” ujarnya.
Lanjut dia, beberapa warga yang merasa tanam tumbuhnya telah dirusak oleh sejumlah pihak tersebut saat ini telah melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian Polres Tubaba.
Warga melaporkan ke aparat Kepolisian lantaran merasa dirugikan lahannya menjadi korban pengerusakan. Padahal menurut warga, mereka memiliki sertifikat transmigrasi sejak tahun 1978 silam.
Lantaran perihal itu, Supriyai menghimbau masyarakat untuk tetap kondusif agar tidak terjadi suatu peristiwa yang tidak diinginkan nantinya.
“Insyaallah warga kami tetap kondusif, dan saya harap nantinya permasalahan ini dapat diproses secara adil di pengadilan,” tuturnya.
Sementara Kapolsek Kecamatan TBT, Ansori, menyampaikan, setelah mendengar informasi bahwa ada penebangan perkebunan warga yang dilakukan oleh salah satu pihak tanpa seizin Pemerintah Tiyuh, pihaknya langsung mengerahkan personilnya untuk menjaga keamanan di lokasi.
“Kita mencegah jangan sampai ada keributan, apalagi sampai terjadi pertumpahan darah. Upaya pihak Kepolisian nantinya akan segera menelusuri duduk permasalahan tersebut sampai menemukan tirik terang, serta kami tetap akan menjaga keamanan sampai permasalahan ini berakhir,” pungkasnya.(Fth)