Way Kanan, Nenemonews – Bupati H. Raden Adipati Surya menghadiri Acara Pengukuhan Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Way Kanan di Ruang Rapat Utama Pemkab Way Kanan, Kamis (13/04/2023).
Dalam sambutannya, Bupati Adipati mengatakan bahwa masyarakat Kabupaten Way Kanan yang majemuk terdiri dari berbagai suku, ras, agama dan adat istiadat yang merupakan kekayaan bangsa yang sangat berharga serta menjadi kebanggaan serta memberikan manfaat yang besar dalam pembangunan, namun sebaliknya kemajemukan tersebu dapat menimbulkan kemudhorotan bahkan akan menimbulkan konflik sosial yang mengancam perpecahan. Sehingga yang perlu dilakukan adalah dengan membangun kesadaran untuk selalu memiliki sikap waspada serta menjaga toleransi dan saling menghargai antara pemeluk agama serta menjunjung tinggi persatuan sebagai satu bangsa dan se-tanah air.
“Kehidupan beragama di Kabupaten Way Kanan saat ini dalam suasana yang sangat kondusif, ini tidak terlepas dari peran tokoh/pemuka agama dan majelis agama dari masing-masing agama yang ada. Apabila diperhatikan keberhasilan terwujudnya kerukunan hidup beragama di Way Kanan, tidak luput dari peran ulama, umaro’ dan majelis agama karena tiga untuk tersebut diibaratkan sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, dengan bersama mencarikan solusi dan bahkan mengembangkan faktor yang mendukung terciptanya kerukunan beragama di Kabupaten Way Kanan”, ujar Bupati Adipati.
Bupati Adipati berharap kepada Pengurus FKUB Way Kanan selalu menjadi motor penggerak dan contoh untuk selalu mengajak seluruh komponen masyarakat untuk selalu menjaga kerukunan, meski hidup ditengah-tengah masyarakat yang berbeda agama, karena dengan kerukunan kita dapat mengatasi semua permasalahan secara arif, baik kerukunan antar sesama agama, antar umat beragam maupun antar umat beragama dengan Pemerintah. Karena kerukunan merupakan sumbangan terbesar umat Bergama dalam menegakkan persatuan dan kesatuan bangsa demi keberlangsungan pembangunan.
Sehingga, penekanan kerukunan hidup Bergama hendaknya diletakkan pada upaya terbentuknya kerukunan dinamis, produktif, otentik yang bercorak toleransi positif dan berwawasan nasional. Masih lanjut Bupati Adipati.