JAKARTA, Nenemonews – Kemelut internal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mendapat perhatian serius dari Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo), Nezar Patria.
Dalam pertemuan di Resto Aroem, Jakarta, Kamis (29/11/2024), Nezar mengusulkan percepatan Kongres PWI untuk mengakhiri perselisihan yang telah lama berlangsung.
Pertemuan yang dihadiri perwakilan dari kedua kubu PWI ini menghasilkan kesepakatan untuk menggelar Kongres PWI yang dipercepat.
Usulan awal untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) Perdamaian mendapat penolakan dari salah satu pihak. Mereka lebih menginginkan rekonsiliasi melalui pertemuan intensif antar pihak yang berselisih.
Nezar Patria yang hadir bersama sejumlah stafnya, menunjukkan keprihatinan atas perpecahan di tubuh organisasi wartawan tersebut.
Ia menekankan pentingnya persatuan PWI demi kemajuan dan kredibilitas pers nasional. Wamenkominfo bahkan menawarkan fasilitas Pusat Pelatihan Kominfo di Cikarang, Bekasi, sebagai lokasi penyelenggaraan Kongres.
“Saya berharap Kongres PWI dapat segera terlaksana, idealnya pada 10 Desember 2024. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan kedua belah pihak,” ungkap Nezar.
Meskipun terdapat perbedaan pandangan mengenai nama dan format pertemuan, kedua kubu akhirnya sepakat untuk menggelar Kongres PWI yang dipercepat.
Tim dari kedua belah pihak akan segera merumuskan “term of condition” dan kembali bertemu dengan Wamenkominfo pada Jumat pekan depan untuk membahas lebih lanjut persiapan Kongres.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari PWI, termasuk Zulmansyah Sekedang, Atal S Depari, Marthen Selamet Susanto, Agus Sudibyo, dan Kesit B Handoyo dari satu kubu, serta Untung Kurniadi, Farianda, Hudono, Dwikora, dan Haris Sadikin dari kubu lainnya. Hendri Ch Bangun, salah satu perwakilan PWI, hadir sebentar dan kemudian meninggalkan pertemuan tanpa penjelasan.(*)