Tubaba, Nenemonews – Kepalo Tiyuh Gunung Katun Malay, Kecamatan Tulangbawang Udik, Kabupaten Tulangbawang Barat menginginkan Tiyuh nya menjadi Tiyuh Wisata Adat.
Hal itu dikatakan Saidan saat melakukan Podcast JMSI Tubaba di pinggir sungai way Batang hari Tiyuh Gunung Katun Malay,Kamis (18/5/2023).
Sembari duduk santai diatas perahu Saidan memaparkan berbagai langkah yang di ambil untuk program Tiyuh yang di kolaborasikan dengan adat istiadat.
“Saya menginginkan adat istiadat di tiyuh gunung katun Malay ini terus diberlakukan, sehingga kedepannya bisa di jadikan tiyuh wisata adat,” kata Saidan.
Disisi lain dirinya menghawatirkan tatanan adat istiadat Lampung di tiyuh gunung katun Malay bisa punah.
Mengingat tradisi adat saat ini mulai berkurang , terlihat dari sisi cara bahasa Anak-anak saat ini yang jarang menggunakan bahasa Daerah Lampung dalam kehidupan sehari-hari.
Menurutnya, Tradisi adat istiadat merupakan prinsip yang harus di pegang teguh, mengingat adat budaya Lampung yang berada di Tiyuh Gunung Katun Malay khususnya, merupakan titipan leluhur yang harus tetap di jaga.
“Saya merasa resah apabila adat istiadat di tiyuh gunung katun Malay bisa punah, nah dengan keresahan itu saya terus menjalankan dan melakukan hal-hal agar tatanan adat istiadat di sini bisa terus tegak lurus di junjung tinggi oleh pemuda dan pemudi serta masyarakat,” ujarnya.
“Maka saya tekankan kepada orang tua agar tetap menggunakan bahasa Lampung dalam kehidupan sehari-hari supaya adat istiadat Lampung bisa terus di lestarikan ,” tegas dia.
Masih kata Saidan, program tiyuh tetap dilakukan dengan mengedepankan kemajuan Tiyuh Gunung Katun Malay, baik dari segi Pemberdayaan dan pelayanan masyarakat, insfratruktur serta tempat wisata yang nantinya akan di nobatkan menjadi tempat wisata adat.
“Perahu ini saja merupakan salah satu peninggalan nenek moyang untuk transportasi air jaman dahulu yang terus ada sampai saat ini, nah pola adat baik dari tutur kata ,bahasa serta tatanan adat saat ini yang nyaris punah akan saya hidupkan kembali,” ucapnya.
Dengan mewujudkan tiyuh wisata adat,Saidan meminta Doa serta dukungan kepada masyarakat serta pemerintah kabupaten Tulangbawang Barat sehingga nantinya bisa terwujud dengan maksimal.
“Apa yang ada di Tiyuh gunung katun Malay ini akan saya hidupkan kembali, perlu di ketahui bahwa banyak di keramat tua, ada namanya
Benteng sabuk adalah dimana tempat perkumpulan, yang artinya pusat kehidupan yang pada saat jaman dahulu banyak peninggalan salah satunya ada peninggalan yang masih kita simpan hingga saat ini,” paparnya.
Dirinya berpesan agar tatanan adat istiadat serta budaya Lampung bisa terus di lestarikan baik bahasa maupun aksara. Membiasakan tatanan adat istiadat peninggalan nenek moyang harus tetap digunakan dalam kehidupan.
“Saya berharap kepada pemuda,pemudi di tiyuh gunung katun Malay dan umumnya di Tubaba agar terus melestarikan adat istiadat Lampung di Bumi Ragem Sai Mangi Wawai yang kita cintai ini,” pungkasnya.( JMSI Tubaba).