Madiun, – Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Meina Helmi menghadiri Rapat Koordinasi Stabilitas dan Kondusifitas Wilayah yang Aman dan Damai bersama Forkopimda dan Perguruan Pencak Silat se-Kabupaten Madiun di Pendopo Muda Graha pada hari Kamis (28/3/2024).
Dalam rapat tersebut, Dandim menyampaikan bahwa di wilayah Kabupaten Madiun terdapat 14 Perguruan Pencak Silat dengan ciri khas masing-masing. Ia mendorong agar slogan Kampung Pesilat dapat menjadi wadah pemersatu dan pengembangan perguruan pencak silat di wilayah tersebut.
“Kampung Pesilat diharapkan dapat menaungi 14 perguruan pencak silat yang selama ini hanya terlihat logonya saja. Dengan adanya naungan ini, diharapkan dapat meminimalisir ego dan konflik antar perguruan,” ujar Dandim.
Lebih lanjut, Dandim menjelaskan bahwa Kampung Pesilat dapat menjadi solusi untuk memajukan perguruan pencak silat di Kabupaten Madiun. Hal ini karena tanpa adanya naungan, dikhawatirkan akan muncul ego dan konflik antar perguruan.
Dandim juga menyinggung tentang penertiban tugu yang dilakukan beberapa waktu lalu. Ia menegaskan bahwa penertiban tersebut bukan arogansi pemerintah, melainkan sebagai upaya untuk meminimalisir konflik, khususnya tugu yang berada di fasilitas umum.
“Penertiban tugu dilakukan untuk menghindari gesekan antar perguruan silat. Kita ingin menciptakan suasana yang kondusif dan aman di wilayah Kabupaten Madiun,” tegas Dandim.
Sebagai langkah konkrit, Dandim mendorong pembentukan struktur organisasi Kampung Pesilat. Nantinya, Forkopimda akan berperan sebagai pengurus dan pembina organisasi tersebut.
“Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, diharapkan kegiatan perguruan pencak silat dapat terencana dengan baik dan meminimalisir potensi konflik,” pungkas Dandim.