Grobogan, Nenemonews.com (Jawa Tengah) – Kegiatan proses mekanisme sewa lahan pertanian yang dilaksanakan oleh Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Purwodadi,Kabupaten Grobogan kamis (21/3), berjalan lancar dan kondusif.
Antusias warga masyarakat nampak terlihat, ditandai meningkatnya pertisipan yang mengikuti kegiatan fasilitasi mekanisme sewa menyewa lahan tersebut. Kurang lebih sebanyak 400 peserta penyewa yang hadir di pendopo kelurahan Purwodadi.
Lurah Purwodadi, Agus Purwanto, SE mengatakan jumat (22/3), di wilayahnya ada 74 bidang lahan sawah yang disewakan dan dibagi menjadi menjadi tiga lokasi daerah yaitu Tepung Lumbung, Gempol Payung dan Joko lempoh, ketiga blok bidang lahan tersebut semuanya disewakan secara umum untuk masyarakat Purwodadi. Dari 74 bidang lahan tersebut, ada 10 lahan bidang yang digunakan untuk kebutuhan khusus seperti BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat), LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) yang selama ini membantu kegiatan kelurahan.
“Kami baru bisa menggelar kembali kegiatan fasilitasi sewa menyewa lahan secara umum dan terbuka setelah 10 tahun lamanya tidak pernah dilaksanakan karena banyaknya kendala sebelumnya,” jelas Agus Purwanto.
Pihaknya menjelaskan sebelumnya mekanisme sewa lahan dilaksanakan secara tertup dan dirasa merugikan masyarakat, namun kali ini kegiatan dilakukan secara umum dan terbuka, sehingga untuk kemaslahatan bersama masyarakat Purwodadi bisa merasakan saling memiliki.
“Dia menjelaskan, bahwa, terkait simpang siur 2 Persil di Tepung Lumbung adalah sejak era Lurah sebelumnya, jadi pada 10 tahun yang lalu memang belum tercatat di BPKAD Grobogan, ” ujarnya.
Agus Purwanto berharap, bahwa pihaknya akan segera melaporkan ke Disperakim supaya ada pengukuran ulang. ” Kemungkinan di tahun 2025 setelah ada proses dari Disperakim Grobogan bisa masuk ke sewa lahan menjadi 76 persil, ” pungkasnya.