You are currently viewing Banjir Telan Korban Jiwa, Dua Santriwati Hilang Terseret Arus

Banjir Telan Korban Jiwa, Dua Santriwati Hilang Terseret Arus

  • Post author:
  • Post category:Grobogan

Grobogan, Nenemonews.com (Jawa Tengah) – Bencana banjir di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang merendam 110 Desa di 13 Kecamatan sudah mulai surut, namun masih ada berapa daerah yang masih terendam banjir seperti di Dusun Karangasem, Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi.

Dilaporkan bencana banjir Grobogan telah menelan dua korban jiwa, yakni dua satriwati berinisial SL (19) beralamat di Dusun Clepat, Desa Tunggak,Kecamatan Toroh dan SF (18) berdomisili di Dusun Ngrebo,, Desa Kedungrejo, Kecamatan Purwodadi, ke duanya adalah santriwati pondok pesantren Manba’ul A’laa Purwodadi.

Orang tua korban Nurdin, minggu (17/3/2024) mengatakan, dua santriwati yang hanyut di Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, salah satunya adalah putrinya berinisial SL.

Peristiwa naas itu terjadi, jumat (15/3/2024) sekitar 10.00 WIB disebelah timur jembatan Karanganyar disaat korban mau pulang kerumahnya usai dari pondok pesantren tempat ia belajar diliburkan karena banjir.

“Diduga kedua korban SL (19) dan NF (18) terseret arus deras banjr saat berjalan menyusuri jalan raya penghubung Desa, di Desa Karanganyar tepatnya, ” ucap Nurdin.

Nurdin mengaku, pada hari kamis (14/3/2024), sekitar pukul 12.00 WIB sempat di hubungi SL untuk menjemput dirinya bersama dengan adiknya yang sama-sama belajar di pondok pesantren Manba’ul A’laa karena pondok kebanjiran jadi kamis itu diliburkan. Nurdin pun berangkat menjemput ke lokasi pondok pesantren Manba’ul A’laa di Purwodadi, namun hanya membawa pulang adiknya, sedangkan SL ijin akan pulang besoknya di hari jumat (15/3/2024, karena saat itu akan membantu mengurus pondok yang kebanjiran.

Menurut keterangan Nurdin, jumat pagi itu SL bersama temanya SF pulang dengan menaiki becak menuju Desa Karanganyar. Desa Karanganyar merupakan salah satu desa terdampak bencana banjir yang cukup parah, ketinggian debit air diperkirakan sekitar 90 cm atau bahkan lebih.

Saat Nurdin menghubungi SL putrinya melalui pesan singkat WA, SL berencana akan mampir kerumah SF terlebih dahulu, di Dusun Ngrebo Desa Kedungrejo, Kecamatan Purwodadi. Namun, becak yang ditumpangi tersebut hanya mengantarkan SL dan SF sampai gapura masuk Desa Karanganyar, selanjutnya meneruskan berjalan kaki melewati genangan banjir.

“Sebelumnya Nurdin sudah berpesan kepada SL untuk lewat ke jalan Danyang dan akan menjemputnya disana. Namun, SL tetap pulang menggunakan jasa becak melewati jalan Karanganyar, hingga Nurdin pun menunggu SL disekitar lapangan Karanganyar,” ujarnya.

Setelah ditungu cukup lama, SL tak kunjung juga menemuinya, hingga membuat Nurdin cemas, sampai akirnya mencari keberadaan SL dan SF. Cukup lama mencari dan tak ketemu putrinya, akhirnya Nurdin melapor ke anggota Polsek Purwodadi melalui pesan sungkat whatsapp. Dari laporan anggota Polsek Purwodadi diteruskan ke Dinas BPBD (Badan Penangulangan Bencana Daerah), untuk mencarinya disekitar lokasi pertama korban SL dan NF pulang menyusuri jalan raya Desa Karanganyar.

Dari pencarian tim sar BPBD dibantu warga masyarakat mencarinya di lokasi banjir terhitung dari hari sabtu pagi hingga minggu (17/3/2024), malam ini korban SL dan SF belum juga ditemukan.

Nurdin berharap putrinya SL segera ditemukan karena sudah tiga hari ini belum ada titik terang keberadaan anaknya SL dan temanya SF. ” Kami dan keluarga sudah mengiklaskan, andai SL ditemukan dalam keadaan meninggal ataupun masih hidup, ” terangnya.

Laporan : Heru Budianto

Loading