BANDARLAMPUNG, Nenemonews – Presiden Direktur Wismilak Group, Ronald Walla membagikan cara berwirausaha dalam Kuliah Umum dengan tema Strategi Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur Millenial yang diselenggarakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung bersama Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) Wilayah II-B di Aula Rektorat Lantai 3 Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya pada Sabtu, (14/01/2023).
Sebelum pemaparan, Ronald Walla mengapresiasi DPP Apindo Lampung dalam penyelenggaraan UMKM Merdeka dan Kuliah Umum. “Saya senang sekali dapat ikut bergabung dan diundang,” ucapnya.
Menurut dia, dalam berwirausaha harus rajin merefleksi diri. “Kita ingin maju atau menjadi orang yang lebih baik. Kita sebagai pengusaha memiliki aset banyak sekali bukan hanya pendanaan. Kita punya aset intelektual, keluarga, sosial, pertemanan dan lainnya,” ungkapnya.
Untuk memulainya, sambung dia, dengan refleksi diri dan mensyukuri yang dimiliki tersebut. “Saya membaca buku dari Start with Why. Startnya itu Clarity of Why (Kenapa dilingkungan ini), Disiplint of How, dan Consistency of What. Kebanyakan whatnya jelas lalu whynya jelas dan hownya nanti akan datang dengan sendirinya karena dari keuletan itu akan datang dari kerja keras itu,” bebernya.
Di Apindo divisi UMKM, kata Ketua DPN Bidang UMKM ini, kita memiliki nilai-nilai ingin bekerja sama berusaha dan ingin maju dan berkontribusi ke masyarakat. “Dalam melakukan usaha nomor satu, mau maju dan berkontribusi, integritas tinggi (jujur transparan), Bersama Meraih Sukses (BMS)/ kolaborasi. Seperti hari ini kita bisa bertemu dengan organisasi besar berkolaborasi dengan IIB Darmajaya,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Bidang UMKM DPP Apindo Lampung, Yayan Sopian mengatakan pihaknya mengapresiasi teman-teman perguruan tinggi berkolaborasi untuk membangun UMKM. “Karena UMKM juga bagian dalam membangun perekonomian bangsa dan penopang ekonomi Indonesia. Di UMKM, mahasiswa banyak belajar dan berbeda dengan di perusahaan besar,” ungkapnya.
UMKM, lanjut dia, banyak masalah yang harus dihadapi sehingga mahasiswa selama magang UMKM Merdeka mendapatkan banyak pembelajaran untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Sehingga UMKM tumbuh dan mahasiswa tangguh dalam mengatasi permasalahan. Satu sama lain tidak dapat hidup sendiri, dimana UMKM butuh kolaborasi dan perguruan tinggi juga membutuhkan laboratorium bagi mahasiswa atau tempat magangnya,” tuturnya.
Sementara, Ketua Aptisi Wilayah II B Lampung, Dr. Ir. H. Firmansyah Y Alfian, M.B.A., M.Sc., mengatakan Magang UMKM Merdeka menjadi solusi bagi UMKM dan mahasiswa di perguruan tinggi. Menurut dia UMKM banyak yang belum memiliki badan hukum serta permasalahan lainnya seperti yang diinformasikan oleh Kang Yayan (Wakil Ketua Bidang UMKM DPP Apindo Lampung). UMKM juga dapat naik kelas dan mahasiswa kita dapat mengaktualisasikan dirinya serta naik pentas. Dimana mahasiswa melihat bahwa memulai usaha tidak sulit, ribet dan njelimet,” ungkapnya.
Sehingga saat selesai magang, kata Rektor IIB Darmajaya ini, mereka akan memiliki keinginan menjadi wirausaha. “Goalsnya yang diharapkan Pak Menteri pun tercapai,” tuturnya.
Kuliah umum dihadiri oleh puluhan mahasiswa dari enam perguruan tinggi yakni Universitas Mitra Indonesia, Universitas Teknokrat Indonesia, Institut Teknologi Sumatera , Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, STIE Gentiaras dan STT Nusantara. Turut hadir juga perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah II Palembang Kepala Bagian Umum Fansyuri Dwi Putra, S.E., M.Si., Ketua DPP Apindo Lampung Ary Meizari Alfian, S.E., M.B.A., Sekretaris DPP Apindo Sumatra Selatan Faisal serta perwakilan pimpinan perguruan tinggi di Lampung.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara DPP Apindo Lampung dengan LLDikti wilayah II Palembang, DPP Apindo Lampung dengan AMA Chapter Lampung, DPP Apindo Lampung dengan IMA Chapter Lampung, DPP Apindo Lampung dengan Komunitas TDA, DPP Apindo Lampung dengan IIBF, dan IIB Darmajaya dengan Wismilak Group. (**)