BANDARLAMPUNG, Nenemonews – Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Kuliah Umum Pascasarjana 2022 di Aula Rektorat Lantai III Gedung Alfian Husin, Sabtu, (1/10/22).
Kuliah Umum mengusung tema “Adaptasi Sumber Daya Manusia di Era Disrupsi Melalui Teknologi” dengan dua narasumber yaitu, Dr. Iqbal Alam Abdullah, S.S.T., M.Sc., CMMC., selaku Chairman & CEO Royalindo Convention International dan Dr. Hendri Rudiawan, M.M., M.B.A. selaku Direktur PT Pelabuhan Bukit Prima.
Adapun kuliah umum digelar secara hybrid dihadiri seluruh mahasiswa baru pascasarjana IIB Darmajaya tahun 2022, mahasiswa angkatan 2021, 2020, dan dosen dengan total peserta 200 orang.
Rektor IIB Darmajaya, Dr. Ir. H. Firmansyah YA., M.B.A., M.Sc., dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa/I program Pascasarjana di IIB Darmajaya. “Fitrahnya manusia selain kematian yang sudah pasti yaitu perubahan. Manusia yang diberikan kemampuan oleh Allah akal pikiran dapat beradaptasi dengan segala macam perubahan,” ungkapnya.
Indonesia, lanjut dia, tidak terlepas dari disrupsi teknologi dan juga sosial. “Alhamdulillah kita bisa melewati disrupsi ini. Tahun ini Kampus The Best IIB Darmajaya juga telah membuka program pascasarjana baru Magister Manajemen Teknologi (MMT) yang hanya dimiliki di kampus ini,” ungkapnya.
IIB Darmajaya, kata Rektor, selalu membuat terobosan-terobosan prodi baru terutama MMT dengan benchmarking dari ITS. “Kami juga berharap para mahasiswa menyelesaikan studinya tepat waktu dalam waktu 1,5 tahun. Kita akan memberikan bimbingan agar mahasiswa dapat menyelesaikan studinya 1,5 tahun. Dan Insyaallah tahun 2023 atau paling lambat 2024 kita akan membuka program doktoral,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Iqbal selaku pembicara mengatakan era dahulu dengan sekarang jauh berbeda. “Perkembangan teknologi sangat cepat yang semula dilakukan secara manual dan kini serba digital atau memanfaatkan teknologi. Bila kita tidak mengikuti perubahan maka akan mati,” ungkapnya.
Ia juga menjawab salah satu peserta kuliah umum bahwa untuk dapat melalui perubahan dengan selalu melakukan inovasi. “Jangan khawatir seperti bayi yang berusaha untuk berdiri maka terus melakukan meskipun jatuh tetapi dia akan kuat,” ujarnya.
Pemerintah, lanjut dia, tidak dapat menolong dalam menghadapi tekanan global. “Kalau Anda tidak berani melakukan itu (perubahan/inovasi) maka dead (mati). Ini pasar bebas, kalau saya katakan dengan anak buah it’s jungle. Jangan pernah ragu karena Anda akan gagal.,” bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Hendri menerangkan bahwa perubahan harus diikuti bila tidak ingin tertinggal. “Teknologi itu setiap saat berubah jadi kita harus kompetitif,” ungkapnya.
Menurutnya, bila terdapat keinginan harus direalisasikan dengan langkah nyata. “Teknologi yang berkembang juga mempengaruhi ekonomi suatu negara. Dengan teknologi yang tinggi membuat ekonomi negara tumbuh dan lebih ramah lingkungan,” ujarnya.
Dr. Hendri menambahkan teknologi membuat pengeluaran menjadi lebih ekonomis. “Beberapa bidang yang memanfaatkan teknologi tidak membutuhan sumber daya manusia yang banyak sehingga cost yang dikeluarkan juga lebih hemat,” pungkasnya. (*)